KUTAI TIMUR, SMARTNEWS – Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengeluarkan himbauan agar masyarakat semakin waspada terhadap penyebaran penyakit Tuberkulosis (TBC) di tengah lonjakan kasus dalam setahun terakhir.
Penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ini, umumnya menyerang paru-paru dan menular melalui udara saat penderita batuk, bersin, atau berbicara.
Data Dinkes Kutim mencatat kasus TBC mencapai 6.372 kasus dari Januari hingga Oktober 2024, meningkat 891 kasus dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 5.481 kasus.
“Tren kasus TBC di Kutim sedang meningkat, ini perlu menjadi perhatian bagi masyarakat,” ujar Harwati, Pemegang Program TBC Dinkes Kutim, Rabu (06/11/2024).
Harwati mengimbau warga Kutim untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala seperti batuk berdarah, nyeri dada, atau demam yang sering muncul di malam hari.
“Jika ada keluhan seperti batuk berdarah atau nyeri dada, jangan ragu untuk datang ke fasilitas kesehatan terdekat, karena itu bisa menjadi gejala awal TBC,” tegasnya.
Dinkes Kutim juga memberikan panduan pencegahan untuk menekan penyebaran TBC. Masyarakat diharapkan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir, serta menjalani pola hidup sehat, seperti makan dan istirahat yang cukup.
“Dengan pola hidup sehat, risiko penularan dapat ditekan. Kebersihan rumah dan lingkungan juga sangat penting,” tambah Harwati.
Pemerintah Kutim terus berupaya menurunkan angka kasus TBC sesuai target nasional, dengan harapan penyakit ini dapat dieliminasi pada tahun 2030. Dukungan dari seluruh masyarakat menjadi kunci utama dalam mencapai target tersebut. (*)