SMARTNEWS, KUTIM – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) semakin siap menghadapi berbagai ancaman bencana. Hal ini dibuktikan dengan peluncuran resmi Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) periode 2025-2029. Acara yang berlangsung meriah di Ballroom Hotel Gran Senyiur ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, lembaga terkait, hingga masyarakat.
RPB ini bukan sekadar dokumen biasa, melainkan sebuah komitmen kuat Kabupaten Kutim untuk membangun daerah yang tangguh bencana. Dokumen ini berisi peta risiko bencana, strategi mitigasi, langkah-langkah tanggap darurat, hingga rencana pemulihan pascabencana.
“RPB ini adalah peta jalan kita dalam menghadapi berbagai ancaman bencana,” tegas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Sekretariat Kabupaten Kutai Timur, Poniso Suryo Renggono. “Dengan adanya RPB ini, kita dapat lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan bencana dan meminimalisir dampaknya terhadap masyarakat.”
Peluncuran RPB ini juga menandai pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait dalam upaya penanggulangan bencana. Kepala Pelaksana BPBD Kutim, M Idris Syam, mengungkapkan bahwa penyusunan RPB ini melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pihak, sehingga menghasilkan dokumen yang komprehensif dan relevan dengan kondisi di lapangan.
“RPB ini bukan hanya milik pemerintah, tetapi milik kita semua. Kita harus bersama-sama mewujudkan Kutai Timur yang aman dan nyaman,” ujar Idris.
Novi Kumalasari, Analisis Kebencanaan Ahli Madya BNPB Pusat, dalam kesempatan ini memberikan apresiasi atas upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dalam menyusun RPB. Menurutnya, RPB yang komprehensif dan berbasis data akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas daerah dalam menghadapi bencana.
“Dengan adanya RPB ini, Kutai Timur telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam membangun ketangguhan daerah. Saya yakin, dengan upaya bersama, Kutai Timur akan semakin siap menghadapi berbagai tantangan bencana di masa depan,” ujar Novi. (*)