Advetorial

GERMAS, Strategi Andalan Kutim Tangkal Penyakit Tidak Menular dan Tingkatkan Kualitas Hidup

1121
×

GERMAS, Strategi Andalan Kutim Tangkal Penyakit Tidak Menular dan Tingkatkan Kualitas Hidup

Sebarkan artikel ini

SMARTNEWS, KUTIM – Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) kembali mendapat sorotan sebagai upaya strategis dalam mencegah penyakit tidak menular (PTM) yang semakin marak di masyarakat. Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, dr. Bahrani, mengungkapkan bahwa PTM seperti hipertensi dan diabetes kini menjadi perhatian serius pemerintah, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap kualitas hidup masyarakat.

“Penyakit tidak menular seperti darah tinggi dan diabetes sudah menjadi keluhan utama. Padahal, penyakit-penyakit ini sebenarnya bisa dicegah jika masyarakat mengambil langkah pencegahan lebih awal,” ujar dr. Bahrani dalam wawancaranya pada Minggu (17/11/2024).

Ia menegaskan, penanganan PTM tidak hanya soal pengobatan, tetapi juga langkah preventif yang dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat.

Menurut dr. Bahrani, pencegahan jauh lebih efektif dibandingkan dengan pengobatan, terutama dalam menghindari komplikasi yang bisa mengancam jiwa.

“Ketika komplikasi sudah terjadi, biaya pengobatan menjadi lebih mahal dan proses pemulihan pun lebih sulit. Karena itu, masyarakat harus mulai mengubah gaya hidup mereka menjadi lebih sehat,” katanya.

GERMAS hadir sebagai panduan utama dalam mengubah pola hidup masyarakat melalui perilaku sehat. Program ini menekankan lima langkah sederhana tetapi berdampak besar, yaitu:

  1. Pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi dini risiko PTM.
  2. Olahraga teratur guna menjaga kebugaran tubuh.
  3. Diet seimbang dengan konsumsi makanan bernutrisi.
  4. Mengelola stres agar kesehatan mental tetap terjaga.
  5. Menghindari kebiasaan buruk, seperti merokok dan konsumsi alkohol.

Dr. Bahrani menekankan bahwa target GERMAS bukan sekadar meningkatkan usia harapan hidup masyarakat Kutai Timur, tetapi juga memastikan bahwa masyarakat dapat menjalani hidup dengan kualitas kesehatan yang optimal.

“Kita tidak hanya ingin masyarakat hidup lebih lama, tetapi juga memiliki kesehatan yang baik hingga usia lanjut. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama, antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat,” tegasnya.

Ia juga menambahkan, edukasi mengenai pentingnya pencegahan penyakit tidak menular akan terus digencarkan melalui berbagai pendekatan, seperti pemeriksaan kesehatan gratis, kampanye gaya hidup sehat, dan penyuluhan langsung ke desa-desa.

Sebagai bagian dari strategi implementasi GERMAS, Dinas Kesehatan Kutai Timur secara aktif melibatkan masyarakat melalui kegiatan yang mendekatkan informasi kesehatan. Pemeriksaan kesehatan gratis menjadi salah satu langkah populer yang dimanfaatkan masyarakat untuk mendeteksi dini risiko penyakit.

“Respons masyarakat sangat baik. Banyak yang datang untuk cek kesehatan atau mengikuti kampanye hidup sehat. Ini menunjukkan kesadaran yang mulai tumbuh,” ungkap dr. Bahrani.

Ia berharap langkah-langkah ini mampu menciptakan perubahan pola pikir masyarakat, dari pengobatan menuju pencegahan, sehingga risiko PTM dapat ditekan dan derajat kesehatan masyarakat meningkat.

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, GERMAS diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif. Dr. Bahrani optimistis bahwa kesadaran kolektif akan kesehatan mampu membawa perubahan nyata, tidak hanya di Kutai Timur tetapi juga menjadi contoh bagi daerah lain.

“GERMAS adalah investasi kesehatan jangka panjang. Melalui langkah sederhana namun konsisten, kita bisa mengurangi angka kesakitan dan menciptakan generasi yang lebih sehat,” tutupnya penuh harap.

Melalui GERMAS, Kutai Timur bergerak bersama menuju masa depan yang lebih sehat dan berkualitas, mewujudkan visi besar Indonesia Sehat 2045. (*)