SMARTNEWS, KUTIM – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tidak hanya kaya akan sumber daya alam mineral, tetapi juga menyimpan harta karun lain yang tak kalah berharga: pisang kepok dan nanas himba. Kedua komoditas hortikultura ini kini menjadi primadona baru yang siap mendongkrak perekonomian daerah.
Setelah melalui serangkaian uji, pisang kepok asal Kutim telah resmi diakui sebagai varietas asli daerah dan mendapatkan Surat Keputusan dari Kementerian Pertanian. Sementara itu, nanas himba, dengan rasa manisnya yang khas dan ukurannya yang besar, siap menggoyang lidah para penikmat buah-buahan.
“Pisang kepok dan nanas himba bukan hanya sekadar buah, tetapi juga identitas baru bagi Kutim,” ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Kutim, Dyah Ratnaningrum.
Bupati Ardiansyah Sulaiman memiliki visi yang jelas untuk menjadikan sektor pertanian, khususnya hortikultura, sebagai tulang punggung ekonomi Kutim di masa depan. “Kita tidak bisa selamanya bergantung pada sektor tambang. Pertanian, terutama komoditas unggulan seperti pisang kepok dan nanas himba, harus kita kembangkan secara maksimal,” tegas Bupati.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Pemerintah Kabupaten Kutim telah melakukan berbagai upaya, antara lain:
- Pengembangan HAKI: Mendaftarkan pisang kepok dan nanas himba sebagai varietas unggul lokal.
- Peningkatan kualitas: Melakukan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman.
- Pemasaran: Membangun jaringan pemasaran yang luas, baik di tingkat lokal maupun nasional.
- Hilirisasi produk: Mengembangkan produk olahan dari pisang kepok dan nanas himba.
Dengan potensi yang besar dan dukungan pemerintah yang kuat, pisang kepok dan nanas himba diyakini dapat menjadi komoditas unggulan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kutim. Selain itu, kedua komoditas ini juga berpotensi untuk diekspor ke berbagai negara. (*)