SMARTNES, KUTIM – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk mencari solusi atas rendahnya realisasi anggaran tahun 2024.
Kegiatan yang dihadiri oleh berbagai perangkat daerah ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala-kendala yang menghambat pelaksanaan program dan kegiatan.
Kepala Bagian Pembangunan Pemkab Kutim, Insan Bowo Asmoro, mengungkapkan bahwa hingga September 2024, capaian fisik dan keuangan masih jauh dari target. “Ini menjadi perhatian serius bagi kita semua,” ujarnya.
Untuk menggali akar masalah secara mendalam, FGD ini menggunakan metode 5 Why. Metode ini akan membantu peserta untuk menggali lebih dalam setiap permasalahan yang muncul hingga menemukan akar penyebabnya.
“Dengan mengetahui akar masalah, kita dapat merumuskan solusi yang tepat dan efektif,” jelas Warsino dari Tim PEBS Universitas Indonesia.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Zubair menekankan pentingnya pengendalian dalam memastikan pelaksanaan program berjalan sesuai rencana.
“Setiap perangkat daerah harus proaktif dalam melaporkan kendala yang dihadapi. Dengan demikian, kita dapat segera mencari solusi bersama,” ujarnya.
Diharapkan dengan adanya FGD ini, permasalahan terkait rendahnya realisasi anggaran dapat segera teratasi.
Pemerintah Kabupaten Kutim berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kinerja pelaksanaan anggaran, sehingga program-program pembangunan dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat. (*)