KUTIM, SMARTNEWS – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berkomitmen meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat melalui pengembangan pelayanan terintegrasi di Puskesmas Pembantu (Pusban). Program ini, yang akan dikelola langsung oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim, diharapkan dapat mempercepat respons atas berbagai keluhan kesehatan di masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kutim, Bahrani Hasanal, menyatakan bahwa Pusban akan menjadi pusat pencatatan keluhan kesehatan masyarakat di setiap desa, yang nantinya dapat diakses langsung hingga ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. “Pusban akan mencatat keluhan masyarakat secara langsung, sehingga pendataan bisa lebih efisien tanpa harus satu per satu,” ujar Bahrani, Minggu (03/10/2024).
Dengan sistem ini, penanganan keluhan kesehatan akan lebih cepat karena data dari Pusban akan diolah langsung oleh pusat. “Data keluhan yang tercatat bisa langsung diberikan solusi oleh Kemenkes. Jika ada kebutuhan dokter spesialis sesuai keluhan terbanyak di desa, Kemenkes akan mengirimkan tenaga spesialis yang sesuai,” tambahnya.
Dinkes Kutim juga merencanakan penambahan tenaga kesehatan (nakes) di setiap Pusban untuk menunjang pelayanan yang semakin intensif. “Ke depan, Pusban akan lebih sibuk dengan berbagai program, jadi tidak mungkin hanya satu nakes melayani satu desa. Kami targetkan setidaknya ada dua nakes di setiap Pusban untuk mempermudah operasional,” lanjutnya.
Bahrani menambahkan, program ini sudah diimplementasikan di beberapa kota besar dan berhasil meningkatkan efektivitas pelayanan kesehatan masyarakat. Kutai Timur juga ingin menerapkan langkah serupa agar kualitas layanannya sejajar dengan daerah lain. “Kami tidak ingin tertinggal. Semua program harus selaras dengan daerah lain agar masyarakat Kutim mendapat akses kesehatan terbaik,” tutup Bahrani. (*)