Advetorial

Kutai Timur Siap Jadi Pionir Pendidikan Digital, Kolaborasi dengan Google

976
×

Kutai Timur Siap Jadi Pionir Pendidikan Digital, Kolaborasi dengan Google

Sebarkan artikel ini

SMARTNEWS, KUTIM – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) siap memasuki era baru pendidikan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim tengah mempersiapkan diri untuk menjadi bagian dari Program Kandidat Sekolah Rujukan Google (KSRG). Langkah ini menandai komitmen Kutim untuk menghadirkan pendidikan yang lebih berkualitas dan berbasis teknologi.

“Kami sangat antusias menyambut program ini,” ungkap Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono. “Kolaborasi dengan Google akan membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan di Kutim.”

Program KSRG ini akan memfokuskan pada tiga aspek utama, yaitu:

  1. Pembelajaran Digital: Sekolah-sekolah di Kutim akan dilengkapi dengan berbagai perangkat dan platform digital untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif.
  2. Peningkatan Infrastruktur: Fasilitas internet di sekolah akan ditingkatkan untuk memastikan akses yang lancar dan stabil bagi siswa dan guru.
  3. Pelatihan Tenaga Pendidik: Guru-guru akan diberikan pelatihan intensif untuk meningkatkan kompetensi digital mereka, sehingga mampu memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran.

Dengan menjadi bagian dari KSRG, Kutim diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menerapkan pendidikan berbasis teknologi. “Kami ingin menjadikan Kutim sebagai pusat pendidikan yang inovatif dan mampu mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan,” ujar Mulyono.

Mulyono juga menekankan pentingnya peran guru dalam keberhasilan program ini. “Guru adalah ujung tombak dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, kami akan terus berupaya meningkatkan kompetensi guru agar mereka mampu mengadopsi teknologi dengan baik,” tambahnya.

Program KSRG ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi siswa, tetapi juga bagi seluruh ekosistem pendidikan di Kutim. Dengan penguasaan teknologi yang lebih baik, diharapkan siswa akan lebih mudah mengakses informasi, mengembangkan kreativitas, dan berpikir kritis.

“Kami ingin memastikan bahwa generasi muda di Kutim memiliki bekal yang cukup untuk bersaing di era digital,” tutup Mulyono. (*)