Kesehatan

Dinkes Kutim Tegaskan Evaluasi Tahunan Puskesmas demi Layanan Prima untuk Masyarakat

940
×

Dinkes Kutim Tegaskan Evaluasi Tahunan Puskesmas demi Layanan Prima untuk Masyarakat

Sebarkan artikel ini

KUTIM, SMARTNEWS – Demi menjaga kualitas pelayanan kesehatan di setiap wilayah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur akan mengadakan evaluasi tahunan terhadap kinerja Puskesmas yang tersebar di 18 kecamatan. Program evaluasi ini bertujuan memastikan bahwa Puskesmas di Kutim tidak hanya memenuhi standar pelayanan, tetapi juga terus meningkat dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.

Dinkes Kutim mengelola total 21 Puskesmas, dengan satu Puskesmas di setiap kecamatan sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama. Namun, untuk tiga kecamatan besar dan padat penduduk seperti Sangatta Utara, Bengalon, dan Muara Wahau, disediakan dua unit Puskesmas di setiap kecamatan, yaitu Puskesmas Sangatta Utara dan Teluk Lingga, Puskesmas Sepaso dan Tepian, serta Puskesmas Wahau I dan Wahau II.

Kepala Dinkes Kutim, Bahrani Hasanal, menyebutkan bahwa seluruh Puskesmas di Kutim telah terakreditasi 100 persen dengan predikat berbeda-beda. “Dari 21 Puskesmas yang ada, 16 di antaranya mendapat predikat paripurna, 4 dengan predikat utama, dan 1 madya,” ujarnya pada Sabtu (02/10/2024).

Evaluasi tahunan ini, lanjut Bahrani, bertujuan untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan predikat akreditasi Puskesmas, sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan. Setiap Puskesmas diharapkan bisa menerapkan arahan akreditasi yang telah diberikan, mulai dari fasilitas kebersihan seperti tempat cuci tangan, keselamatan pasien, hingga pencapaian program prioritas sehari-hari.

“Setiap Puskesmas wajib melaksanakan hasil akreditasi sesuai predikatnya, termasuk memastikan fasilitas dan keselamatan pasien, serta realisasi program kesehatan prioritas,” jelasnya.

Evaluasi kinerja tahunan ini dilakukan dalam tiga kategori: baik, sedang, dan kurang, berdasarkan pencapaian masing-masing Puskesmas. Baru-baru ini, evaluasi kedua diadakan di Bandung, di mana salah satu Puskesmas memperoleh nilai baik dengan skor di atas 80, sementara yang lain memperoleh nilai cukup.

Bahrani berharap dengan adanya evaluasi rutin ini, setiap Puskesmas di Kutim dapat terus berinovasi dan meningkatkan mutu layanan kesehatan mereka. “Kami berharap setiap Puskesmas mampu meningkatkan kualitas layanan untuk masyarakat Kutim dengan adanya penilaian tahunan ini,” tutupnya. (*)